Kamis, Desember 25, 2008

Mutiara Akhir Zaman


Sungguh tak mudah menuangkan perasaanku ke dalam kata-kata. Betapa tidak, aku telah menemukan sesuatu yang belum pernah aku bayangkan. Sesuatu yang melebihi apa yang pernah kuimpikan sebelumnya. Aku telah dipertemukan dengan seseorang yang membangkitkan hatiku yang telah lama mati. Hatiku sedikit demi sedikit telah dibangunkan. Memahami arti kehidupan yang sesungguhnya. Telah di angkatkan dari mata batinku, tabir-tabir yang menutupku kehadirat Allah SWT., walaupun secara perlahan kudapatkan. Tahap demi tahap. Saat ini tiada yang kuharapkan lagi, kecuali terbunuhnya diriku sebelum ajal kematianku. Diriku yang telah mengalahkanku selama bertahun-tahun. Kesombongan telah melumpuhkanku. Keterpakuanku melihat keindahan dunia sungguh suatu kebodohan yang memalukan. Kemesraanku dengan sarana-sarana membutakanku. Dunia yang selama ini kulihat begitu indah, dunia yang kuanggap banyak terdapat hiburan, ternyata penuh tipu muslihat, penuh dengan onak dan duri, penuh dengan rampok dan penyamun. Meskipun terkadang kumasih terlena, namun kuharap hidayah senantiasa menuntun dan menyadarkanku. Ku tak mampu melewati dunia seorang diri, dengan bertemankan sahabat ataupun keluarga. Kuingin di butakan dari dunia. Dan hanya melihat-Nya. Melalui Dzikir Manakib Syekh Abdul Qodir Al Jailani, yang dibawakan Kecintaan, Sang Penunjuk Jalan dan Penuntun, Al Mujahid fi Sabilillah, Al Mursyid Billah, Ad Da'i Ilallah, Hadlrotusy Syeh, Al Mukarrom Abah K.H. Junaedi Al Baghdadi. Bagi siapapun yang menginginkan kedamaian hati, yang menginginkan jiwa tebangunkan, datangilah Beliau atau yang semisalnya. Karena mereka telah buta dari dunia, kedirian mereka sirna, jiwa mereka telah dihidupkan, telah mewarisi sifat-sifat nubuwah para nabi, telah dipercayakan untuk menunjukkan yang hak dan yang bathil. Merekalah tabib-tabib yang akan mengobati keretakan iman kita. Datanglah dan dengarkan, lalu ikuti apa yang diperintahkannya. Karena yang mereka lakukan tiada sedikitpun dimaksudkan untuk kepentingan pribadinya. Apa yang mereka ajarkan adalah ajaran Rosulillah SAW. Mencintainya sama halnya dengan mencintai Rosulillah, mengikutinya sama halnya dengan mengikuti Rosullilah.
Pengajian dan Dzikir Manakib yang kuikuti, dilakukan untuk umum secara istiqomah setiap hari Ahad malam Senin di Pondok Pesantren Barokatul Qodiri yang dipimpin langsung oleh Hadlrotusy Syekh Abah K.H. Junaedi Al Baghdadi di Rawa Palangan kampung Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Semoga keberkahan orang-orang Saleh dan limpahan rahmat-Nya senantiasa dikucurkan kepada kita, Amien.

7 komentar:

  1. Anonim5:34 PM

    sebuah renungan , sebuah pendekatan , sebuah pemahaman , sebuah keteguhan , sebuah kesempatan sebuah Cinta.
    Seperti yang sering kali abah sampaikan , bagaimana kita memupuk cinta dengan sebuah keiklasan dimana kita sebagai umat allah yang di beri akal paling sempurna diantara makluk lainya , dengan tujuan untuk melihat dan berfikir akan KeAgunganNya,
    suatu malam saya datang di Ponpes , Barokhatl Qodiri,dimana untuk pertama kali mengikuti Dzikir Manakip yang dipimpin Abah , saya hanya berfikir ada apa dengan jemaah yang kurang lebih 30 ribuan duduk diatas tanah merah saya ingin melihat sosok abah yang sudah banyak saya dengar cerita dari kawan kawanku , dalam benaku
    apa yang ditawarkan abah sehingga ribuan orang mau berbondong bondong datang mengikuti Dzikir ini, secara logika saya ingin tahu alasan kuat yang membuatini semua bisa berjalan dan bertahan. Acara dimulai dengan tausyiah beberapa
    kyai manakip. saya belum menemukan sesuatu yang luar biasa , materi cerama h cukup variatif dan cara menyampaikan yang cukup enak, membuat mengusir jammah dari rasa kantuk, Dan menjelang jam 11 sosok yang say tunggu menaiki panggung yang diset cukup megah , seketika yang saya lihat adalah Kharisma ABah begitu kuat. matanya dengan sorot tajam Figur kiyai muda yang sangat di hurmati . ini saya simpulkan dari bgmn cara kyai kyai manakip menyambut demikian juga jemaah nya, itu semua belum cukup untuk melihat sesuatu yang luar bisasa bagi saya ...sampai pada saat dzikir yang abah pimpin berjalan.
    Disinilah sy merasakan sesuatu yang luar biasa,sy tidak tahu pasti bagaimana prosesi ini berjalan , saya hanya merasakan melayangnya jiwa ini ke langin mengagungkan nama Allah sebuah pencapaian yang selama ini belum pernah saya rasakan.


    Terma kasih Abah
    Salam Hormat
    Abah adalah salah satu mutiara yang bersinar diantara jajaran kemulyaan

    BalasHapus
  2. Abah adalah segala-galanya...Obat Hati dan Obat segala sumber obat...sungguh Abah adalah karunia yang terbesar setelah keluarga..tiada kata selain Abah yang selalu membangkitkan jiwa saya yang gelap...

    BalasHapus
  3. Bagi yang belum memahaminya jangan heran jika banyak yang mencintai Abah KH. Junaedi Al Baghdadi. Karena Allah SWT telah berkata kepada dunia, "Wahai dunia, layanilah orang yang melayaniku, dan hancurkanlah orang yang mengejarmu." Dan juga Allah SWT telah berjanji untuk membuat orang-orang mencintainya, berkat kecintaan seseorang itu kepada Allah SWT...

    Maka dari itu, karena KH. Junaedi Al Baghdadi guru ruhani kami sangat mencintai Allah SWT melebihi segalanya. Hingga Allah SWT membuat orang-orang yang menjadi pengikutnya untuk mencintai beliau agar diajak dan bersama-sama bercinta dengan Allah SWT bersamanya...

    BalasHapus
  4. mari ramaikan milis jamaahmanaqib_albaghdadi@yahoogroups.com bergabung cukup krm email kosong tanpa subyek ke jamaahmanaqib_albaghdadi-subscribe@yahoogroups.com

    BalasHapus
  5. Anonim5:13 AM

    Assalamu'alaikum wr.wb
    ABAH....
    kami dari jama'ah BAROKATUL QODIRI KOTA TEGAL
    mengucapkan trima kasih banget atas ada nya MANAQIB di kota kami...
    MANAQIB is the best

    BalasHapus
  6. Anonim9:19 PM

    ABAH........
    ABAH........
    ABAH........
    ABAH........

    BalasHapus
  7. ABAH......
    KU TAKAN PERNAH LUPA....

    BalasHapus