Jumat, Mei 30, 2008

Bagaimana Menurut Anda?

Saudara sekalian yang bersempat membaca tulisan ini, saya mengajak saudara-saudara untuk merenung sejenak dalam segenap apapun aktivitas kita. Akhir-akhir ini umat islam telah merasa diresahkan oleh sebuah ataupun beberapa aliran di dalamnya. Saudara, jika ditinjau lebih jauh cobalah sedikit waktu saja untuk direnungkan. Sesungguhnya kita sendirilah yang harus diresahkan. Kenapa demikian? Karena Islam saat ini telah memasuki apa yang disabdakan oleh junjungan kita, pemimpin Agung Nabi Muhammad SAW bahwasanya pada akhir jaman umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Terimalah itu wahai saudara, karena pada hakikatnya itu adalah kehendak Illahi yang sedari sekian tahun yang lalu telah ditentukan-Nya.
Kalaupun ada aliran yang berbeda yang diikuti oleh saudara seiman kita, biarlah apa yang diyakini saudara kita itu menjadi amal bagi mereka. Yang harus diperhatikan adalah diri kita dalam mengabdi kepada-Nya sudahkah sesuai dengan ketentuan-Nya. Janganlah anda memberikan pernyataan bahwa yang anda lihat itu adalah suatu kesesatan. Selama yang disembah itu adalah Allah, tidak ada hak bagimu untuk mengklaim bahwa anggapanmu tentang seseorang itu adalah salah. Karena yang menentukan salah dan tidaknya, yang menentukan kafir atau tidaknya seseorang adalah Dia. Jangan anda berlaku sebagai Tuhan, yang menentukan bahwa ini dan itu adalah benar. Coba tengok sejenak apa yang di sabdakan Rosul SAW tadi.
Kalau memang anda adalah muslim sejati, marilah besarkan nama Islam. Kuatkan keyakinan masing-masing kepada Allah. Bukan melihat kesalahan-kesalahan orang lain. Perbaikilah iman anda terlebih dahulu. Baru iman orang lain. Mohon maaf sebelumnya, penulis sendiri tidak bermaksud mengungkapkan bahwa penulis ini adalah orang yang paling benar. Justru karena masih banyak kekurangan di dalam diri penulis, maka mari kita berdoa mudah-mudahan kita diberikan petunjuk dan kekuatan untuk menjadi orang yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya.
Saudara, jika kita sibuk melihat amalan ibadah orang lain kapan kita akan bisa memusatkan pikiran dan hati agar kita bisa membuat Islam besar. Anda tau, Islam adalah agama yang damai. Jika memang anda punya keyakinan tersebut, kenapa anda sendiri membuat kekacauan di dalamnya. Kenapa perbuatan anda menentang apa yang anda yakini? Perbaikilah amal ibadah dan iman anda kepada Allah. Bukan dengan menyatakan orang lain berbuat kesesatan dalam beribadah kepada Allah.
Camkan saudara, kalau kita masih saling menyalahkan dan bahkan meng-kafir-kan seseorang sedangkan orang yang anda anggap sesat itu jelas-jelas beribadah kepada Allah apakah itu merupakan suatu kewajaran? Biarlah amalan mereka menjadi urusan dia dan Allah. Dan juga saudara, jika hal itu masih tetap terjadi justru umat agama yang lain saling bertepuk tangan dan bersorak karena tanpa bersusah payah mereka bisa melihat Islam terpecah belah. Marilah kita bersatu membesarkan nama Islam sesuai dengan keyakinan dan amalan kita masing-masing. Buktikanlah bahwa Islam adalah besar dan bersatu.
Jika memang anda ingin memberantas suatu bentuk kesyirikan kepada Allah, berantaslah hal-hal yang jelas-jelas dilarang-Nya. Baiklan penulis akan berikan contoh apa yang benar-benar sesat dan menyesatkan. Pasti anda pernah membaca atau mendengar apa yang disampaikan oleh beberapa golongan, “KETIK REG[SPASI]RAMAL”. Itulah yang benar-benar diharamkan bahkan sesat serta menyesatkan. Seolah-olah mereka adalah Tuhan yang menentukan nasib seseorang.
Apakah anda akan menyaingi Tuhan, dengan menyalahkan orang yang jelas-jelas beribadah kepada Allah. Yang dalam hal ini masih berkeyakinan bahwa mereka mencari ridlo Allah semata, seolah-olah anda adalah hakim yang diutus oleh-Nya. Apakah anda yakin bahwa anda sudah menggantungkan diri anda kepada Allah sehingga anda tidak takut akan nasib anda hari esok? Wahai orang yang merasa paling benar, jika memang anda benar-benar percaya kepada Allah bahwa Dialah yang memberikan rejeki bagi anda kenapa anda masih mengeluh tentang rejeki dan nasib anda kepada orang lain? Kenapa anda masih memohon serta memelas kepada selain Allah, seolah-olah Allah sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan dan menolong anda.
Jangan melakukan kebodohan, bangkitlah dan besarkan Islam dan jangan terpecah-belah. Biarlah perbedaan itu ada, karena itu adalah kehendak-Nya. Namun jangan menjadi penghalang untuk membuat Islam menjadi kuat. Hidupkanlah Islam, jangan mencari hidup di dalam Islam niscaya Allah akan mencukupi kehidupanmu lebih baik di dunia maupun di akhirat.
Wahai saudara, mari kita bersama-sama bukan hanya membaca ayat-Nya tapi lebih jauh berusaha menjadi ayat-Nya bahwa Islam adalah agama yang besar yang menyukai perdamaian dan ketenangan di dalamnya. Semoga kita dijadikan menjadi hamba-Nya yang senantiasa taat kepada-Nya dan menjadi ayat-Nya agar supaya umat manusia di dunia takjub kepada Islam karena adanya persatuan di dalamnya. Amien.
Terimakasih, semoga bermanfaat.

Kamis, Mei 08, 2008

KH. Junaedi Al Baghdadi


Pangeran Penebar Cinta, begitu sebutan bagi KH. Junaedi Al Baghdadi. Beliau aktif melakukan dakwah untuk umat. Dakwahnya benar-benar dilakukan dengan hati yang ikhlas semata-mata untuk kemanfaatan umat dan demi menyenangkan Dzat yang Maha Tinggi. Bagaimana tidak, setiap kali kegiatan pengajian akbar tidak pernah mau menerima upah atas ceramahnya. Umat islam mau datang, mengikuti pengajian dan dzikir saja sudah membuat hatinya senang.
Pernah suatu ketika pada akhir bulan April lalu (April '08), terdapat pengajian akbar di Tegal - Jawa Tengah yang mana Beliau bertindak sebagai pengisi ceramah. Dari rumahnya di Bekasi beliau membawa uang sebesar tiga juta rupiah sebagai bekal, namun pada saat akan kembali ke Bekasi tanpa disadari kehabisan uang karena bekal yang di bawa tadi telah habis di bagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan terpaksa beliau berhutang kepada jamaahnya yang kaya sebesar lima ratus ribu rupiah untuk persediaan pulang, Subhanallah... Padahal saat itu beliau berceramah di dua tempat dan masing-masing dihadiri ribuan umat. Jika bukan karena cintanya kepada islam, maka pastilah beliau akan memetik keuntungan harta dari pengajian tersebut berupa upah dari ceramahnya.
Mungkin bagi yang baru melihat penampilannya, tidak pernah menyangka bahwa beliau adalah seorang 'Ulama Besar. Karena dalam kesehariannya, beliau tidak pernah memperlihatkan ke-'Ulama-annya. Penampilannya seperti layaknya orang biasa. Kesukaannya bercelana panjang, memakai kaos oblong dan bertopi. Kecuali jika sedang berada dalam event religinya, ceramah-ceramah keagamaan dan kegiatan-kegiatan tertentu, beliau selalu berjubah besar dan sorban layaknya ulama-ulama pada umumnya.
Demikian sekilas tentang sesosok tokoh yang perlu diteladani tentang sikap, kesopanan, kedermawanan dan kehambaannya kepada Yang Maha Menciptakan. Tentang KH. Junaedi Al Baghdadi akan diceritakan lebih lanjut pada waktu yang akan datang.